Tulisan ini aku buat karena aku ingin dia tau apa yang aku maksud :
Lagu ini aku buat pada tahun 2016.
Saat itu masa dimana aku menahan karya yang ingin aku publikasikan untuk
menyelesaikan tugas yang sudah menjai tanggung jawabku. Selama satu tahun hanya
ingin fokus dan mengabaikan apa yang bisa di tunda pada saat itu. Selepas masa
bakti, aku mulai merencanakan sebuah proyek video musik pertama dari lagu yang
aku buat tersebut. Kerucut berisi kita adalah sebuah coretan yang saya buat
dengan rasa yang abstrak, ada lirik yang sangat bermana untukmu disana. Tak
bisa terucap, hanya melalui lirik dan visual melalui video musik yang saya
buat. Mari kita arungi sepertiga dari rahasia ini.
Masa yang lalu kadang menjadi
sebuah pelajaran untuk mengantarkan dirimu berada di posisi saat ini. “Jangan bohong jika kamu terluka waktu itu!”
Mimpi memang banyak, tapi yang kita impikan menjadi orang lain adalah hal yang
salah. “Jangan tergoda!” Karena aku
pernah tergoda untuk menjadi orang lain demi menjadi yang terbaik dipelupuk
matamu. Hanya aku seorang.
“Aku bermimpi semalam rupaku
seperti yang kau inginkan” ucapku dikala kau berkata pasangan idealmu bagusnya
seperti ini Itu seleramu. Tidak tersurat apalagi terucap. Hanya tersirat jelas
dari raut wajah dan siapa yang kau ikuti di instagrammu itu. Jauh sekali, sangat jauh. Memiliki mimpi untuk
mencintai seseorang dan berangan membangun sebuah kebahagiaan abadi bersamanya itu
hal yang manusiawi menurutku. Khayalan tingkat tinggi namun berbahaya. Namanya
khayalan bisa saja menjadi nyata, bisa juga batal loh. Serius, maka jangan kamu
memiliki khayalan tingkat dewa itu.
Tapi dalam hati yang paling,
sangat, bahkan lebih dalam lagi, khayalan itu sulit untuk hilang. Hanya
terdistraksi kala sibuk dan kembali kala luang.
Inilah aku apa adanya, karena
menyusun balok warna-warni itu lebih mudah di banding menyusun kerucut yang berisi kita. Jika kau
tak mau, tak apa. Biar aku yang menyusunnya untukku sendiri. Hanya untukku
saja. Hanya untukku saja. Hanya untukku saja.
Coba dengar bisik hatimu, walaupun
dirimu kembali dan menyadari apa maksudku. Ketika aku jujur maka ketika itu
juga hatimu akan teluka. Hanya untuku saja. Tulisan ini akan di perbaharui
apabila sudut pandangku tetang kerucut berisi kita telah berubah.
Salam Hangat

Komentar
Posting Komentar